
Oktober 16, 2008 pada 8:09 pm (Tokoh wayang)
Tags: pandawa, wayang
Raden Antasena
Raden Antasena
Raden Antasena putera Raden Wrekudara yang tertua dengan Dewi Nagagini, puteri Hyang Antaboga, Dewa ular di Saptapratala. Antasena juga bernama Antareja, terhitung sebangsa dewa. Ia dapat hidup dalam bumi dan dapat terbang di awan. Tetapi ia tetap tinggal di dalam bumi, hanya keluar ke dunia jika perlu. Kesaktian Antasena mengalahkan kesaktian Wrekudara ayahnya. Kesaktiannya yang luar biasa, ialah menyembur bagai ular dan berbisa sekali. Jika dijilatnya bekas telapak kaki seseorang, matilah orang yang punya jejak itu. Oleh terang tilik Sri Kresna, Antasena ditipu supaya menjilat jejak kakinya sendiri, Antasena tewas karenanya. Kehendak Sri Kresna itu karena nanti pada perang Baratayudha Antasena tak akan mendapat lawan.
BENTUK WAYANG
Raden Antasena bermata telengan, hidung dempak, berkumis dan beryanggut, rambut terurai bentuk polos. Berjamang dengan garuda membelakang dan bersunting sekar kluwih. Berkalung bulan sabit, bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Berkain katongan, bercelana cindai.
Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar